Skip to main content

Karunia dan Keinginan Manusia

Karunia dan Keinginan Manusia - Hari itu seorang ibu marah-marah kepada anaknya yang ngambek dan tidak mau lagi masuk sekolah. Awalnya dengan sabar, sang Ibu membujuknya dengan baik-baik. Perlahan dia tanyakan kenapa dan ada apa disekolahnya hingga putri cantiknya malas sekali berangkat sekolah. Setiap kali diantar dan sudah dekat dengan sekolah, Putri cantiknya selalu enggan untuk melangkahkan kakinya masuk ke Sekolah.

Pihak guru sekolah yang memang mengampu kelas di anaknya juga tidak ditemukan ada masalah yang serius. Putrinya sedari kecil mempunyai keriangan yang selalu terpancar, juga bentuk sosok anak-anak yang percaya diri dibanding anak lain seusianya. Kediaman putrinya yang tiba-tiba mengganggu kebahagiaan ibunya. Hingga akhirnya sang Ibu melakukan sendiri observasi untuk mengetahui apa yang terjadi dengan putrinya.

Terkejutlah dirinya manakala mengetahui apa yang terjadi dengan putrinya. Ternyata dia menjadi bahan olokan oleh teman-teman disekolahnya karena dia menggunakan tangan kirinya untuk menulis (Kidal). Dia menjadi obyek Bullying oleh lingkungan bermainnya. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat bermain dan belajar yang menyenangkan baginya telah berubah menjadi tempat yang tidak menyenangkan bagi putrinya. Dan pihak sekolah yang tidak mengetahuinya tentu tidak melakukan apapun.

Sang ibu memang sudah mengerti dan memahami bahwa anaknya lebih kuat di (tangan) kiri. Dan juga sudah memberikan kebebasan kepada putrinya untuk terserah mau menggunakan tangan sebelah mana ketika sedang melakukan aktifitas, kecuali ketika cium tangan, salaman dan memegang kitab suci. Dia mengerti bahwa pembawaan adalah sebuah anugerah dan karunia dari Tuhan.

Sang ibu juga sadar bahwa ini Indonesia, tempat dimana segala hal berbau kiri adalah sesuatu yang tidak diinginkan. Termasuk memakai tangan kirinya untuk beraktifitas. Indonesia adalah dimana norma agama selalu menjadi alasan untuk dijadikan senjata meruntuhkan kebebasan. Bahkan meski itu adalah anugerah dari Tuhannya agama tersebut. Sikap masyarakat yang juga lebih cenderung tidak mentolerir hal-hal seperti ini semakin memperburuk.

Sang ibu paham bahwa anaknya sedang menjadi korban ketidakadilan sikap masyarakat. Dan selalu berdoa, semoga tidak ada lagi situasi seperti yang dialami putrinya.

—-||

Mungkin kita perlu menyadari, dogma dalam masyarakat yang seakan-akan purna dan tidak bisa dikembangkan lagi keadaannya, juga doktrin Agama yang sepertinya hanya itu-itu saja tanpa ada kemajuan yang menyesuaikan jaman. Telah banyak melukai, mengekang kebebasan bahkan menghancurkan anugerah yang Tuhan sendiri berikan untuk banyak orang. Pengingkaran sering terjadi terhadap ajaran Agama, dimana agama selalu mengatakan bahwa Kitab Suci itu menyesuaikan jaman.

Entah apa sebenarnya yang ada dalam pikiran banyak anak-anak yang melakukan Bully terhadap temannya hingga menyebabkan tidak lagi tertarik untuk bersekolah. Apakah mungkin karena banyak orang tua yang mengajarkan bahwa tangan kiri adalah jelek, buruk dan dosa?. Apakah mungkin karena banyak orang tua yang membaca kitab suci agamanya hanya berdasarkan pada teks semata?.

Sudah banyak kejadian seperti ini dikalangan masyarakat. Apa yang akan dirasakan bila itu terjadi pada anak kita? Bagaimana perasaan kita sebagai orangtua dan bagaimana kita akan menanganinya? Memori anak-anak mempunyai ketajaman yang melebihi orang dewasa. Apapun yang dia dapat dalam perjalanannya menjadi dewasa akan ikut mempengaruhi pertumbuhan serta cara pemikirannya. Dan tidak semua anak berhasil mengatasi masa lalunya. Kemudian, apabila terjadi seperti ini, siapakah yang akan bertanggungjawab akan masa depannya? Kita semua. Benar, kita semua bertanggungjawab atas semua yang terjadi dilingkungan kita.

Putriku ini juga lebih kuat menggunakan tangan kirinya. Dan aku yakin dia akan menjadi anak yang selalu percaya diri dengan dirinya, serta bisa menunjukkan kebaikan dari hatinya kepada banyak orang. Semua yang dia dapat adalah anugerah dan karunia Tuhan, tidak akan aku biarkan keinginan manusia mendominasi pikirannya. Dia berhak mendapatkan yang terbaik dalam dunianya dan dalam masyarakat.


Salam.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar