Skip to main content

Tuhan pun Diperlakukan Seperti Anak Kecil yang Manja

Tuhan pun Diperlakukan Seperti Anak Kecil yang Manja - Menganggap Tuhan itu seperti anak kecil. Seakan Tuhan itu anak kecil yang tidak boleh tersinggung, seakan Tuhan akan ngambek bila ada pemeluk agama lain yang menghina. Seakan Tuhan bukanlah sang Maha, dari mulai Maha Mengetahui hingga Maha Pemaaf.

Ucapan manusia yang baru sebatas batin saja Tuhan mendengarnya, tapi penyembahNya berani berbohong bahkan ketika dirumah Tuhan sekalipun. Saat berbicara agama dan Tuhan, akal langsung dikantongi. Padahal Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk berakal dan spesial dibuat untuk itu. Seakan Tuhan bukanlah sang Maha.

Tuhan diperlakukan seperti anak kecil yang manja, setiap ada permintaan apapun atas nama Tuhan langsung diberikan tanpa berpikir. Pemeluknya berhenti memikirkan arti dari kalimat-kalimat Tuhan yang penuh kesusastraan, penuh keindahan dan penuh teka-teki. Karena takut anak kecil itu marah. Padahal para Nabi justru mencontohkan untuk membantu sesama manusia dengan langsung tanpa syarat. Berbanding terbalik bukan?

Para penyembah Tuhan ini ramai-ramai menyogok Tuhan dengan kebohongan. Mendirikan rumah Tuhan dengan megah, sementara disekelilingnya banyak orang tidak bisa makan. Bahkan tanpa malu mengkorupsi keuangan rumah Tuhan atas nama Tuhan pula. Menghalalkan pemaksaan, mewajarkan ketidakadilan, memperkosa kemanusiaan atas nama Tuhan.

Menyembah keagungan Tuhan namun mengecilkan arti Tuhan hanya karena ada yang menghina, ini juga sebuah kebohongan. Sadar bahwa Tuhan Maha Kuasa, namun membohonginya dengan membunuh yang tidak sepaham. Buat Tuhan yang Maha Besar, apa susahnya membuat dan mengubah seisi dunia ini menjadi satu warna, satu wajah, satu kulit?

Coba hitung berapa nyawa yang hilang hanya karena pembelaan terhadapp Tuhan? Padahal Tuhan pasti menyukai perbedaan, buktinya ya kita dibuat berbeda.

Para penyembah Tuhan menolak penggambaran Tuhan sebagai anak kecil di film Exodus, namun sikap dan perilaku para penyembah Tuhan membenarkan penggambaran tersebut. Dan karena tidak mau menggunakan akal dan pikiran dengan baik serta membuka diri dari segala ilmu Tuhan, film semacam Hijab dari Indonesia yang menceritakan fakta-fakta di kehidupan nyata dan PK (Wrong Number) dari India yang penuh filosofi pun ditolaknya.

Dialektika Tuhan dengan manusia dibuat sedemikian abstrak karena Tuhan telah menciptakan akal dan pikiran. Sangat disayangkan bila justru akal dan pikiran yang dipinggirkan dalam menghadapi perbedaan dan kondisi perubahan yang diciptakan oleh Tuhan sendiri. Cara sayang Tuhan yang salah, sehingga tanpa sadar para penyembah telah memperlakukan Tuhannya seperti anak kecil.

Dan saya pun siap-siap dianggap liberal :). Meski liberal juga termasuk ilmu Tuhan. Apa yang bukan ilmu Tuhan di dunia ini? I love You, Tuhan.
Oldest Post
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar